5 Alasan Kenapa Deno Jadi Idola Baru di Dunia Coding
Kalau kamu seorang developer, pasti gak asing dengan nama Deno. Sebagai pendatang baru di dunia runtime JavaScript dan TypeScript, Deno makin banyak dibicarakan dan bahkan mulai menantang popularitas Node.js. Tapi kenapa sih, Deno jadi idola baru? Apa yang bikin para developer tergila-gila sama runtime ini? Yuk, kita bahas 5 alasannya!
1. Keamanan yang Lebih Kuat
Salah satu alasan utama Deno jadi favorit adalah pendekatannya yang lebih aman dibandingkan Node.js. Di Deno, semua akses ke file sistem, jaringan, atau environment variable harus diberikan izin eksplisit oleh developer. Jadi, gak ada lagi script iseng yang tiba-tiba ngeakses data sensitif tanpa kamu sadari.
Contohnya:
Kalau kamu mau menjalankan script yang baca file, kamu harus menambahkan flag --allow-read
:
deno run --allow-read script.ts
Dengan sistem ini, aplikasi kamu jadi jauh lebih aman dari potensi serangan.
2. Native Support untuk TypeScript
Bagi kamu yang suka ngoding dengan TypeScript, Deno adalah surga! Kamu gak perlu lagi setup compiler tambahan atau konfigurasi ribet. Deno mendukung TypeScript secara bawaan, jadi kamu tinggal langsung nulis kode TypeScript dan jalankan.
Contoh kode TypeScript di Deno:
function greet(name: string): string {
return `Hello, ${name}!`;
}
console.log(greet("Deno"));
Langsung aja jalankan:
deno run script.ts
Gak perlu repot install ts-node
atau konfigurasi tsconfig.json
.
3. Tanpa node_modules
yang Bikin Berat
Siapa yang gak kesel dengan folder node_modules
yang bikin disk kamu penuh? Nah, Deno hadir tanpa konsep node_modules
. Semua dependensi diakses langsung lewat URL dan disimpan di cache lokal.
Misalnya, untuk mengimpor library HTTP:
import { serve } from "https://deno.land/std/http/server.ts";
const server = serve({ port: 8000 });
console.log("Server running on http://localhost:8000");
for await (const req of server) {
req.respond({ body: "Hello, World!" });
}
Dengan sistem ini, kamu gak perlu lagi khawatir soal ukuran proyek yang membengkak cuma karena node_modules
.
4. Lebih Modern dan Praktis
Deno didesain dengan pendekatan modern yang mengatasi berbagai kelemahan di Node.js. Beberapa fitur modernnya meliputi:
- Bundling bawaan: Kamu bisa mengemas semua kode menjadi satu file dengan perintah
deno bundle
. - Testing bawaan: Gak perlu install library tambahan untuk testing. Deno sudah punya fitur testing built-in.
- Pengelolaan dependensi yang sederhana: Semua dependensi bisa diatur di satu file
deps.ts
.
Contoh file deps.ts
:
export { serve } from "https://deno.land/std/http/server.ts";
Kemudian gunakan di file utama:
import { serve } from "./deps.ts";
5. Dibuat oleh Ryan Dahl, Otak di Balik Node.js
Deno diciptakan oleh Ryan Dahl, orang yang sama yang membuat Node.js. Setelah menyadari beberapa kekurangan Node.js yang sulit diperbaiki, Ryan memutuskan untuk membangun Deno dari awal dengan fokus pada:
- Keamanan.
- Dukungan TypeScript bawaan.
- Pengalaman developer yang lebih baik.
Karena dibuat langsung oleh pencipta Node.js, banyak developer percaya bahwa Deno adalah solusi modern untuk berbagai masalah yang ada di Node.js.
Kenapa Harus Coba Deno?
Deno adalah pilihan yang sempurna buat kamu yang suka eksplorasi teknologi baru. Dengan sistem keamanan yang kuat, dukungan TypeScript bawaan, dan pengalaman developer yang lebih praktis, Deno benar-benar membawa angin segar di dunia coding.
Kalau kamu masih setia sama Node.js, gak ada salahnya mencoba Deno untuk proyek berikutnya. Siapa tahu, kamu bakal jatuh cinta sama runtime ini!