Mulai React.js di 2025? Ini Panduan Lengkapnya

Mulai React.js di 2025? Ini Panduan Lengkapnya
Photo by Lautaro Andreani / Unsplash

React.js adalah salah satu library JavaScript paling populer yang digunakan untuk membangun antarmuka pengguna (UI) pada aplikasi web. Dibuat oleh Facebook, React menawarkan banyak kemudahan dan fleksibilitas dalam membangun aplikasi yang interaktif dan cepat. Kalau kamu tertarik untuk mulai belajar React di 2025, kamu sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah awal yang perlu kamu lakukan untuk menguasai React.js dan memulai perjalanan codingmu.

Apa Itu React.js?

Sebelum kita masuk ke tahap belajar, ada baiknya kamu tahu dulu apa itu React. Singkatnya, React adalah sebuah JavaScript library yang digunakan untuk membangun UI aplikasi web. React memudahkan kamu untuk membuat aplikasi yang dinamis dengan pembaruan data yang cepat, tanpa harus me-refresh halaman. React menggunakan konsep components, di mana UI dibagi menjadi bagian-bagian kecil dan terpisah, yang bisa saling berinteraksi satu sama lain.

Kenapa Harus React?

Ada banyak alasan kenapa React sangat populer di kalangan developer. Berikut beberapa kelebihan utamanya:

  1. Komponen yang Dapat Digunakan Kembali (Reusable Components): Dengan React, kamu bisa membuat komponen UI yang dapat digunakan kembali di berbagai bagian aplikasi, sehingga memudahkan pemeliharaan dan pengembangan aplikasi.
  2. Virtual DOM: React menggunakan Virtual DOM yang membuat pembaruan UI jadi lebih cepat. Hanya elemen yang berubah yang akan di-update, bukan keseluruhan halaman.
  3. Ekosistem yang Kuat: Dengan banyaknya library dan tools yang ada, kamu bisa memanfaatkan banyak fitur tambahan seperti routing, state management, dan masih banyak lagi.

Langkah Pertama: Persiapan Lingkungan Pengembangan

Sebelum mulai menulis kode React, kamu perlu menyiapkan beberapa hal, seperti:

  1. Install Node.js: React membutuhkan Node.js untuk menjalankan aplikasi. Kamu bisa mengunduh dan menginstalnya dari nodejs.org.
  2. Editor Teks: Gunakan editor teks seperti Visual Studio Code yang dilengkapi dengan fitur-fitur yang memudahkan pengembangan React.
  3. NPM atau Yarn: React menggunakan package manager untuk mengelola dependensi. NPM sudah terinstal bersama Node.js, tapi kamu bisa menggunakan Yarn jika lebih suka.

Setelah itu, kamu siap untuk membuat aplikasi React pertama kamu!

Langkah Kedua: Membuat Proyek React dengan Create React App

Cara paling cepat untuk memulai proyek React adalah dengan menggunakan Create React App, sebuah tool yang disediakan oleh tim React untuk membuat aplikasi React tanpa konfigurasi ribet. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka terminal dan jalankan perintah ini untuk membuat proyek baru:
npx create-react-app nama-aplikasimu
  1. Setelah proses selesai, masuk ke folder proyek dan jalankan aplikasi:
cd nama-aplikasimu
npm start
  1. Sekarang, buka browser dan akses http://localhost:3000. Kamu akan melihat aplikasi React default yang sudah berjalan.

Langkah Ketiga: Pahami Komponen dan JSX

React menggunakan konsep komponen untuk membangun UI. Komponen bisa berupa fungsi atau kelas, dan mereka mengembalikan elemen HTML yang akan ditampilkan di browser. Namun, di React, kamu menulis elemen HTML menggunakan JSX (JavaScript XML), yang memungkinkan kamu menulis HTML langsung di dalam JavaScript.

Contoh komponen pertama kamu:

import React from 'react';

function App() {
  return (
    <div>
      <h1>Selamat datang di React.js!</h1>
      <p>Ini adalah aplikasi pertama kamu!</p>
    </div>
  );
}

export default App;

Di sini, kita membuat komponen App yang mengembalikan elemen HTML. Perhatikan bahwa JSX memungkinkan kita untuk menulis HTML seperti biasa, tapi di dalam JavaScript.

Langkah Keempat: Mengelola State dengan useState

Salah satu konsep dasar di React adalah state. State digunakan untuk menyimpan data yang bisa berubah dan mempengaruhi tampilan UI. Di React, kita bisa menggunakan hook useState untuk mengelola state di komponen fungsional.

Contoh penggunaan useState:

import React, { useState } from 'react';

function Counter() {
  const [count, setCount] = useState(0);

  return (
    <div>
      <p>Hitungannya: {count}</p>
      <button onClick={() => setCount(count + 1)}>Tambah</button>
    </div>
  );
}

export default Counter;

Di sini, kita membuat komponen Counter yang memiliki state count. Setiap kali tombol diklik, state count akan bertambah satu dan tampilan akan diperbarui secara otomatis.

Langkah Kelima: Menambahkan Routing dengan React Router

Untuk aplikasi yang lebih besar, kamu pasti membutuhkan routing agar bisa berpindah antara halaman. React Router adalah library yang memungkinkan kamu menambahkan routing di aplikasi React.

Untuk menginstal React Router:

npm install react-router-dom

Kemudian, kamu bisa menambahkan routing di aplikasi:

import React from 'react';
import { BrowserRouter as Router, Route, Switch } from 'react-router-dom';

function Home() {
  return <h1>Home Page</h1>;
}

function About() {
  return <h1>About Page</h1>;
}

function App() {
  return (
    <Router>
      <Switch>
        <Route path="/" exact component={Home} />
        <Route path="/about" component={About} />
      </Switch>
    </Router>
  );
}

export default App;

Dengan React Router, kamu bisa membuat aplikasi dengan beberapa halaman dan navigasi antar halaman.

Kesimpulan

React.js adalah pilihan yang tepat untuk membangun aplikasi web modern yang cepat dan interaktif. Dengan memulai dari dasar, seperti instalasi dan pembuatan komponen, kamu akan bisa memahami bagaimana React bekerja. Jangan lupa untuk terus bereksperimen dan membuat proyek-proyek kecil untuk memperdalam pemahamanmu. Selamat belajar React, dan semoga 2025 ini jadi tahunmu untuk jadi React developer!