Dokumen Syarat Domain Indonesia Yang Perlu Kamu Siapkan
Halo guys! Kamu lagi mikir mau bikin website buat bisnismu, portofoliomu, atau mungkin buat komunitasmu? Keren banget! Nah, salah satu langkah awal yang krusial itu milih nama domain. Kalau target audiensmu ada di Indonesia, atau kamu memang berbasis di sini, pakai domain .id itu pilihan yang super pas. Selain bikin website kamu kelihatan lebih local dan trusted, domain .id juga bisa ngaruh ke ranking SEO lokal lho.
Tapi, beda sama domain global kayak .com atau .net yang biasanya cuma butuh data diri standar, domain .id itu punya syarat dokumen yang lumayan spesifik. Tujuannya sih biar tertib dan aman, jadi yang daftar domain itu emang beneran pihak yang berhak. Nah, biar proses pendaftarannya lancar jaya tanpa hambatan, yuk kita bedah dokumen apa aja sih yang perlu kamu siapin. Gak usah panik, ini gak seribet kedengarannya kok kalau kamu tahu apa aja daftarnya.
Penting untuk diingat, persyaratan dokumen ini diatur oleh PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). Jadi, daftarnya resmi dan memang harus dipenuhi. Persyaratannya bisa beda-beda tergantung ekstensi domain .id yang kamu pilih. Ada .id buat umum, .co.id buat perusahaan, .or.id buat organisasi, .ac.id buat perguruan tinggi, .sch.id buat sekolah, dan masih banyak lagi. Masing-masing punya peruntukan dan syarat dokumen yang beda. Yuk, kita kupas satu-satu yang paling umum dipakai.
1. Dokumen untuk Domain .id (Domain Umum/Personal)
Ekstensi .id ini paling fleksibel. Bisa dipakai buat siapa aja, baik individu maupun badan usaha, dan buat tujuan apa aja (personal blog, website perusahaan, toko online, dll.). Kelebihannya, domain ini relatif cepat disetujui kalau dokumennya lengkap dan valid.
Dokumen yang dibutuhkan untuk domain .id ini sebenarnya paling simpel dibandingkan yang lain. Kamu cuma perlu:
- Untuk Warga Negara Indonesia (WNI): Kartu Tanda Penduduk (KTP). Scan KTP kamu yang jelas, pastikan semua data terbaca dan tidak ada bagian yang terpotong atau buram.
Untuk Warga Negara Asing (WNA): Passport atau KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) atau* KITAP (Kartu Izin Tinggal Tetap). Sama seperti KTP, pastikan scan dokumen ini jelas dan valid.
Nah, itu aja syarat buat .id! Gampang kan? Makanya domain ini sering jadi pilihan pertama buat yang mau cepet punya website dengan identitas Indonesia.
Kenapa cuma KTP/Passport/KITAS/KITAP? Domain .id ini dirancang buat fleksibilitas. Persyaratan yang ringan ini dimaksudkan biar semua orang, baik individu maupun badan hukum, bisa punya domain .id tanpa banyak kerumitan administrasi. Dokumen identitas pribadi cukup untuk memverifikasi bahwa ada seseorang yang bertanggung jawab atas domain tersebut, yang penting sah secara hukum.
2. Dokumen untuk Domain .co.id (Domain Komersial/Perusahaan)
Kalau website kamu ini tujuannya murni buat bisnis, jualan, atau representasi perusahaan, domain .co.id ini pilihan yang paling pas dan terlihat profesional. Ekstensi ini memang dikhususkan untuk badan usaha atau perusahaan. Otomatis, syarat dokumennya jadi lebih banyak karena yang mendaftar adalah badan hukum, bukan individu.
Ini daftar dokumen yang biasanya diminta untuk domain .co.id:
- Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggung Jawab: Ini adalah KTP direktur, pemilik, atau perwakilan perusahaan yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas pendaftaran domain. KTP ini untuk memverifikasi identitas individu yang mewakili badan usaha.
- Akta Pendirian Perusahaan: Ini adalah dokumen legal yang menyatakan pendirian perusahaan kamu. Biasanya mencakup AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga), susunan pengurus, dan informasi penting lainnya. Scan seluruh halaman akta yang relevan, pastikan terbaca jelas dan distempel.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau* Nomor Induk Berusaha (NIB): Kamu cukup siapkan salah satu dokumen ini yang masih berlaku. NIB sekarang menjadi dokumen yang paling umum dan mencakup SIUP dan TDP. Dokumen ini membuktikan bahwa perusahaan kamu terdaftar dan punya izin untuk melakukan kegiatan usaha. Scan dokumen ini dengan jelas.
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan Usaha: Ini adalah NPWP atas nama perusahaan kamu, bukan NPWP pribadi penanggung jawab. Dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan kamu terdaftar sebagai wajib pajak. Scan kartu NPWP badan usaha dengan jelas.
Wah, kok banyak? Yap, karena ini buat badan usaha, verifikasinya harus lebih ketat. Tujuannya adalah memastikan bahwa domain .co.id benar-benar digunakan oleh entitas bisnis yang sah dan terdaftar secara hukum di Indonesia.
Tips untuk Dokumen .co.id:
- Pastikan nama perusahaan di semua dokumen (Akta, SIUP/TDP/NIB, NPWP) sama persis. Bedanya sedikit saja bisa bikin pengajuan ditolak.
- Pastikan masa berlaku SIUP/TDP/NIB masih aktif.
- NPWP Badan Usaha juga harus valid.
3. Dokumen untuk Domain .or.id (Domain Organisasi)
Domain .or.id ini khusus buat organisasi, yayasan, komunitas, atau perkumpulan yang sifatnya nirlaba atau non-profit. Kalau kamu mau bikin website buat komunitas pecinta alam, yayasan sosial, atau organisasi mahasiswa, .or.id ini pilihan yang tepat.
Dokumen yang perlu disiapin untuk domain .or.id:
- Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggung Jawab: Sama seperti .co.id, ini KTP ketua atau perwakilan organisasi yang bertanggung jawab.
Akta Pendirian Yayasan/Organisasi atau* Surat Keterangan dari Notaris: Dokumen ini menunjukkan legalitas pendirian organisasi kamu. Scan dokumen ini dengan jelas.
- Surat Keterangan Domisili: Surat ini dari kelurahan atau kecamatan yang menyatakan alamat sekretariat atau kantor organisasi kamu.
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Yayasan/Organisasi: Kalau organisasi kamu punya NPWP atas nama organisasi, ini juga perlu dilampirkan. Kalau belum punya, kadang bisa diganti dengan surat pernyataan atau dokumen lain, tapi sebaiknya konfirmasi ke registrar atau PANDI langsung untuk kasus ini.
- Surat Internal Organisasi tentang Penunjukan Penanggung Jawab: Kadang diminta surat resmi dari internal organisasi yang menyatakan bahwa individu yang KTP-nya dilampirkan ini memang ditunjuk sebagai penanggung jawab domain.
Persyaratannya mirip .co.id tapi disesuaikan dengan format organisasi non-profit. Tujuannya ya biar domain .or.id ini memang dipakai oleh organisasi yang benar-benar ada dan punya legalitas.
4. Dokumen untuk Domain .ac.id (Domain Perguruan Tinggi)
Ekstensi .ac.id ini khusus buat institusi pendidikan tinggi seperti universitas, politeknik, akademi, dan sejenisnya.
Dokumen yang dibutuhkan lumayan spesifik:
- Kartu Tanda Penduduk (KTP) Rektor/Ketua: KTP pimpinan tertinggi di institusi tersebut.
- Surat Keputusan (SK) Pendirian Perguruan Tinggi dari Dikti/Kemendikbud: Ini bukti resmi pendirian dan izin operasional institusi pendidikan tinggi dari kementerian terkait. Scan SK ini dengan jelas.
- Surat Keterangan Domisili: Surat dari kelurahan/kecamatan yang menyatakan alamat kampus.
- Akta Notaris Pendirian: Jika ada, lampirkan juga akta notaris pendirian institusi.
Domain ini sangat ketat persyaratannya karena memang diperuntukkan bagi institusi pendidikan tinggi yang diakui negara.
5. Dokumen untuk Domain .sch.id (Domain Sekolah)
Kalau .ac.id buat kampus, .sch.id ini buat sekolah formal dari tingkat SD sampai SMA/SMK.
Dokumen yang perlu disiapkan:
- Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kepala Sekolah: KTP kepala sekolah yang sedang menjabat.
- Surat Permohonan dari Sekolah: Surat resmi dari pihak sekolah yang ditandatangani kepala sekolah, menyatakan permohonan pendaftaran domain dan menunjuk penanggung jawab teknis (jika ada).
- Surat Keterangan Domisili: Surat dari kelurahan/kecamatan yang menyatakan alamat sekolah.
- Izin Operasional Sekolah: Dokumen yang menunjukkan bahwa sekolah tersebut punya izin operasional dari dinas pendidikan setempat.
Sama seperti .ac.id, domain .sch.id ini juga butuh dokumen yang spesifik untuk memastikan hanya sekolah formal yang bisa menggunakannya.
Kenapa Dokumen Ini Penting?
Mungkin kamu mikir, "Ribet amat sih cuma mau daftar domain?" Eits, ada alasan kuat di balik semua persyaratan dokumen ini:
- Legalitas dan Keamanan: Dengan adanya dokumen resmi, ini memastikan bahwa domain .id dimiliki oleh pihak yang sah dan punya identitas jelas. Ini penting buat mencegah penyalahgunaan domain untuk aktivitas ilegal atau penipuan.
- Kepercayaan Pengguna: Domain .id yang diverifikasi dengan dokumen memberikan rasa aman dan percaya bagi pengunjung website. Mereka tahu bahwa di balik domain itu ada entitas (individu, perusahaan, organisasi, sekolah, kampus) yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
- Penegakan Hukum: Kalau terjadi masalah hukum terkait penggunaan domain, pihak berwenang bisa dengan mudah melacak pemilik domain berdasarkan dokumen yang sudah diverifikasi.
- Ketertiban Administrasi: Dengan sistem verifikasi dokumen, penggunaan ekstensi domain bisa lebih tertib sesuai peruntukannya (misalnya, .co.id memang buat bisnis, .sch.id buat sekolah, dsb.).
Tips Praktis Saat Menyiapkan Dokumen
Oke, sekarang kamu sudah tahu daftar dokumen yang perlu disiapkan sesuai jenis domain .id yang kamu mau. Biar prosesnya mulus, perhatikan tips-tips berikut saat menyiapkan file dokumen untuk diunggah:
- Scan Dokumen dengan Resolusi Cukup: Jangan terlalu rendah sampai buram, tapi juga jangan terlalu tinggi sampai filenya kegedean. Pastikan semua teks, foto, dan tanda tangan di dokumen terbaca jelas.
- Pastikan Dokumen Masih Berlaku: Cek tanggal kadaluarsa dokumen seperti KTP (jika KTP lama), SIUP, TDP, NIB, atau izin operasional. Gunakan dokumen yang masih aktif.
- Format File yang Tepat: Umumnya registrar domain meminta dokumen dalam format PDF atau JPG/JPEG. Pastikan ukuran file tidak melebihi batas yang ditentukan (biasanya beberapa megabyte per file).
- Nama File yang Informatif: Beri nama file dokumen kamu dengan jelas, misalnya:
KTPNamaKamu.pdf, AktaPendirianNamaPerusahaan.pdf
,SIUPNamaPerusahaan.jpg, NPWPNamaBadanUsaha.pdf
, dll. Ini memudahkan kamu dan pihak verifikator. - Kelompokkan Dokumen: Kalau dokumennya banyak (misalnya untuk .co.id), kamu bisa kelompokkan atau gabungkan dalam satu file PDF kalau diizinkan oleh registrar, atau pastikan kamu mengunggah semua file yang diminta dengan lengkap.
- Cek Ulang Persyaratan di Registrar Kamu: Meskipun daftar di atas adalah panduan umum dari PANDI, kadang ada sedikit perbedaan prosedur atau format yang diminta oleh masing-masing registrar domain. Sebelum mengunggah, cek lagi panduan spesifik dari tempat kamu membeli domain.
- Siapkan Dokumen Fisik (Just in Case): Meskipun umumnya cuma perlu scan, simpan dokumen fisik asli di tempat yang aman. Kadang, dalam kasus tertentu, verifikasi tambahan mungkin diperlukan.
Proses Verifikasi Dokumen dan Berapa Lama Waktunya
Setelah kamu mengunggah semua dokumen yang diminta melalui dashboard registrar domain, dokumen tersebut akan dikirim ke PANDI (melalui registrar) untuk proses verifikasi.
Waktu verifikasi bisa bervariasi. Untuk domain .id umum, biasanya relatif cepat, bisa dalam hitungan jam atau paling lama 1x24 jam di hari kerja kalau dokumennya lengkap dan jelas. Untuk domain yang butuh banyak dokumen seperti .co.id, .or.id, .ac.id, atau .sch.id, prosesnya bisa memakan waktu lebih lama, kadang 1-3 hari kerja, tergantung antrean verifikasi di PANDI.
Kalau dokumen kamu ada yang kurang jelas, tidak lengkap, atau tidak valid, PANDI akan menolak pengajuan dan memberikan keterangan alasannya. Kamu perlu memperbaiki atau melengkapi dokumen tersebut dan mengunggah ulang. Ini yang kadang bikin prosesnya jadi lama. Makanya, penting banget buat mastiin dokumen kamu sudah perfect sebelum diunggah.
Setelah Domain Disetujui, Apa Selanjutnya?
Kalau pengajuan domain kamu sudah disetujui, selamat! Domain kamu sekarang aktif dan bisa kamu gunakan. Langkah selanjutnya biasanya adalah:
- Mengatur DNS (Domain Name System): Ini teknisnya. Kamu perlu mengarahkan domain kamu ke server tempat website kamu disimpan (hosting). Ini bisa dilakukan melalui panel pengaturan DNS di akun registrar domain kamu. Kamu akan membutuhkan nameserver dari penyedia hosting kamu.
- Menghubungkan Domain dengan Website: Kalau kamu sudah punya file website atau menggunakan platform website builder, kamu perlu menghubungkan domain kamu dengan konten website yang sudah siap.
- Menginstal SSL (Secure Socket Layer): Penting banget biar website kamu aman dan muncul tanda gembok di browser. Banyak penyedia hosting atau registrar domain menawarkan SSL gratis atau berbayar.
- Membangun atau Mengembangkan Website: Kalau domain sudah aktif dan terhubung ke hosting, inilah saatnya fokus ke konten dan desain website kamu.
Memiliki domain .id adalah langkah awal yang bagus untuk eksistensi digital kamu di Indonesia. Setelah domainnya aktif, kamu bisa mulai memikirkan desain website yang menarik, konten yang informatif, sampai strategi marketing online.
Penting: Selalu Cek Persyaratan Terbaru!
Peraturan dan persyaratan dokumen dari PANDI kadang bisa berubah. Sangat disarankan untuk selalu mengecek persyaratan paling update langsung di website resmi PANDI (pandi.id) atau melalui penyedia layanan pendaftaran domain (registrar) yang kamu pilih. Mereka biasanya punya informasi terbaru dan panduan yang spesifik.
Menyiapkan dokumen memang terkesan merepotkan di awal, tapi ini adalah investasi waktu yang penting demi kelancaran proses pendaftaran domain .id kamu. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa menghindari penolakan dan domain impianmu pun bisa segera aktif.
Jadi, buat kamu yang punya rencana go digital dengan domain .id, jangan tunda lagi nyiapin dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Cek lagi daftar di atas, kumpulkan dokumenmu, pastikan semuanya jelas dan valid, lalu ajukan pendaftaran domainmu. Sukses ya!