Jadi gini lho Deno itu, simpel buat developer kayak kamu

Jadi gini lho Deno itu, simpel buat developer kayak kamu
Photo by James Harrison / Unsplash

Jadi gini lho, kamu lagi nyari sesuatu yang baru, yang modern, yang bikin ngoding JavaScript atau TypeScript jadi lebih clean dan secure? Mungkin kamu udah kenal sama Node.js, si raja di dunia runtime JavaScript server-side selama bertahun-tahun. Tapi, apa jadinya kalau pembuatnya Node.js, Ryan Dahl, bikin lagi runtime baru yang katanya memperbaiki "kesalahan" di Node.js? Nah, kenalan nih sama Deno!

Deno itu kayak adiknya Node.js, tapi versi upgrade yang lebih modern dan aman. Dirilis pertama kali tahun 2018, Deno ini didesain dari awal buat jadi runtime yang aman secara default, pake standar web modern, dan first-class support buat TypeScript. Jadi, buat kamu yang suka sama TypeScript atau pengen nyobain cara ngoding backend yang beda, Deno patut banget dilirik.

Kenapa Deno Bisa Bikin Hidup Developer Lebih Simpel?

Ada beberapa hal keren dari Deno yang bikin ngoding itu terasa lebih smooth dan nggak ribet kayak dulu:

  1. Keamanan Jadi Prioritas Utama: Ini nih bedanya paling mencolok sama Node.js. Di Node.js, script kamu bisa akses file sistem, jaringan, atau environment variable tanpa izin khusus. Agak serem kan kalau lagi ngejalanin kode dari sumber yang nggak jelas? Deno beda banget. Secara default, Deno itu kayak kotak pasir (sandbox). Script kamu nggak bisa apa-apa (baca file, nulis file, akses jaringan) kecuali kamu kasih izin secara eksplisit.

* Tips Keamanan: Selalu jalanin script Deno dengan izin paling minimal yang dibutuhkan. Jangan langsung pakai --allow-all. Misal, kalau cuma perlu baca file konfigurasi, pakai --allow-read. Kalau cuma perlu bikin server yang dengerin di port tertentu, pakai --allow-net=localhost:8080. Ini bikin aplikasi kamu jauh lebih aman dari serangan atau kode nakal.

  1. Selamat Tinggal nodemodules yang Berantakan: Pernah buka folder proyek Node.js terus kaget lihat folder nodemodules isinya ribuan folder kecil yang nggak jelas itu? Deno mengatasi ini dengan cara yang lebih elegan. Deno nggak pakai NPM registry atau folder node_modules. Kamu impor modul langsung dari URL!

typescript
    import { serve } from "https://deno.land/[email protected]/http/server.ts";

Deno bakal download modul itu, cache di komputer kamu, dan ngegunain versi yang udah di-cache tadi kalau kamu jalanin lagi script-nya (kecuali kalau kamu minta dia ngecek update dengan flag tertentu). Ini bikin struktur proyek jadi lebih bersih dan nggak perlu ngirim folder node_modules ke mana-mana (size proyek jadi kecil banget!).

* Tips Manajemen Modul: * Cache Lokal: Gunakan deno cacheatau cukup jalankan script-nya, Deno akan otomatis melakukan caching. * Cek Info Modul: Pengen tau modul apa aja yang dipakai script kamu dan di mana dicache? Pakai deno infofilescript.ts>. * Update Modul: Untuk update modul yang sudah dicache, jalankan script dengan flag --reload (deno run --reloadfilescript.ts>). Bisa juga spesifik ke modul tertentu --reload=https://deno.land/std. * Gunakan deps.ts: Biar rapi, kumpulin semua impor modul dari URL di satu file deps.ts. Jadi kalau ada modul yang perlu di-update, kamu tinggal edit satu file ini aja. * Import Maps: Untuk proyek yang lebih kompleks atau supaya lebih gampang ganti versi modul secara global di proyek, pertimbangkan pakai import_map.json. Ini kayak alias buat URL modul. Contoh:

json
        {
          "imports": {
            "http/": "https://deno.land/[email protected]/http/",
            "fmt/": "https://deno.land/[email protected]/fmt/"
          }
        }

Lalu di script kamu: import { serve } from "http/server.ts";. Jalankan script dengan flag --import-map=import_map.json. Ini keren banget buat ngelola dependensi.

  1. TypeScript Jadi Warga Kelas Satu: Kamu suka TypeScript tapi males setting tsconfig.json atau transpiler kayak Babel atau ts-node? Deno bikin hidup kamu gampang. Deno punya built-in support buat TypeScript. Kamu tinggal tulis kode pakai .ts atau .tsx dan Deno langsung bisa jalanin. Nggak perlu setup tambahan!

Tips Pakai TypeScript di Deno: Manfaatkan fitur-fitur TS kayak type checking dengan optimal. Karena Deno udah natively* support, pengalaman ngoding TS jadi mulus banget.

  1. Alat Lengkap Udah Ada di Dalam: Deno itu kayak pisau lipat Swiss buat developer JavaScript/TypeScript. Begitu kamu instal Deno, kamu langsung dapat banyak tool yang penting:

* deno fmt: Buat format kode kamu secara otomatis biar rapi dan konsisten (nggak perlu instal Prettier terpisah!). deno lint: Buat ngecek kode kamu dari potensi bug atau code style* yang kurang bagus (nggak perlu instal ESLint terpisah!). * deno test: Framework testing bawaan. Kamu bisa tulis unit test langsung di file .ts atau .js kamu dan jalanin pakai perintah ini. deno bundle: Buat nge-bundle script dan semua dependensinya jadi satu file JavaScript. Berguna buat deploy ke serverless function* atau browser (walaupun Deno lebih sering dipakai di backend/CLI). deno compile: Ini salah satu fitur paling keren! Kamu bisa compile* script Deno kamu jadi satu file eksekusi tunggal (executable file) buat Windows, macOS, atau Linux. Jadi kamu bisa bikin aplikasi CLI pakai Deno dan orang lain nggak perlu instal Deno buat jalaninnya!

* Tips Mengoptimalkan Built-in Tools: Integrasikan deno fmt dan deno lint ke dalam alur kerja commit atau CI/CD* kamu. Pastiin kode selalu rapi sebelum di-merge. * Biasakan tulis test pakai deno test. Bikin fungsi kecil, lalu tulis test di file yang sama atau file .test.ts terpisah. Gampang banget! * Coba pakai deno compile buat bikin tool CLI sederhana. Rasakan kemudahannya bikin aplikasi yang bisa jalan di mana aja tanpa dependensi runtime eksternal.

  1. Mengadopsi Standar Web Modern: Deno dibangun di atas standar web modern. Jadi, API-API yang sering kamu pakai di browser kayak fetch (buat HTTP request), Web Crypto, FileReader, atau WebSocket udah langsung ada di Deno secara global, mirip kayak di browser. Kamu nggak perlu impor modul tambahan kayak node-fetch atau modul crypto bawaan Node.js yang beda sintaksnya. Ini bikin transisi developer frontend ke backend pakai Deno jadi lebih mulus karena API-nya udah familiar.

Tips: Manfaatkan API Web: Biasakan pakai fetch buat request HTTP. Gunakan Web Crypto buat operasi kriptografi dasar. Ini bikin kode kamu lebih standar dan portable*.

  1. Top-Level Await: Ini fitur JavaScript modern yang juga didukung Deno secara default. Kamu bisa pakai await langsung di level paling atas script kamu tanpa perlu membungkusnya di dalam fungsi async. Ini bikin script sederhana yang butuh operasi async (kayak baca file atau fetch data) jadi lebih singkat dan mudah dibaca.

typescript
    // Deno Script (boleh pakai top-level await)
    const response = await fetch("https://deno.land");
    const text = await response.text();
    console.log(text);

Di Node.js lama, kamu harus kayak gini:

javascript
    // Node.js Script (dulu harus gini)
    async function main() {
      const response = await fetch("https://deno.land"); // fetch butuh node-fetch
      const text = await response.text();
      console.log(text);
    }
    main();

(Note: Node.js versi baru juga udah support top-level await, tapi Deno udah duluan dan ini salah satu filosofi awalnya).

Deno vs. Node.js: Siapa yang Menang?

Pertanyaan klasik nih. Jawabannya? Nggak ada yang menang telak. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan.

Node.js: Matang, ekosistem super besar (jutaan paket di NPM), komunitas raksasa, banyak framework dan library yang udah teruji di produksi bertahun-tahun. Cocok banget buat proyek besar yang butuh banyak library spesifik yang mungkin belum ada di Deno. Tapi ya itu tadi, isu keamanan default*, kompleksitas node_modules, dan penanganan TypeScript-nya butuh setup lebih. Deno: Modern, aman secara default, rapi tanpa node_modules, first-class TypeScript, built-in tools lengkap, pakai standar web. Cocok buat proyek baru, microservices, tool CLI, scripting sederhana, atau buat kamu yang pengen nyobain pendekatan yang lebih modern dan secure. Kekurangannya? Ekosistem dan komunitasnya belum sebesar Node.js, mungkin ada beberapa library* spesifik yang belum tersedia atau belum sematang di Node.js.

Buat kamu yang baru belajar atau udah biasa pakai Node.js, belajar Deno itu nggak susah kok. Konsep JavaScript/TypeScript-nya sama aja. Yang beda cuma cara ngelola dependensi (dari URL, bukan NPM) dan cara ngasih izin (permissions).

Tips Buat Kamu yang Mau Nyoba Deno:

  1. Instal Deno: Gampang banget! Di macOS/Linux bisa pakai curl -fsSL https://deno.land/x/install/install.sh | sh atau pakai Homebrew brew install deno. Di Windows bisa pakai Winget winget install Deno.Deno atau Scoop scoop install deno.
  2. Baca Manual Resmi: Dokumentasi Deno di deno.land itu lengkap banget dan gampang dipahami. Mulai dari bagian Getting Started dan Manual.
  3. Jelajahi deno.land/std: Ini adalah standard library Deno yang di-audit oleh tim Deno. Isinya modul-modul dasar kayak HTTP server, pembaca/penulis file, utilitas testing, dll. Ini pondasi utama ngoding di Deno.
  4. Cari Library di deno.land/x: Ini kayak "NPM"-nya Deno, tapi sifatnya desentralisasi (paketnya di-host di GitHub/GitLab, bukan di registry tunggal). Kamu bisa cari library eksternal yang dibuat komunitas di sini.
  5. Mulai dari yang Kecil: Coba bikin script sederhana yang baca file, fetch data dari API publik, atau bikin server HTTP "Hello, World!" pakai Deno. Rasakan bedanya.
  6. Eksplor Fitur Built-in: Cobain deno fmt, deno lint, dan deno test di kode kamu. Maksimalkan deno compile buat bikin tool CLI sederhana.

Masa Depan Deno

Deno terus berkembang pesat. Tim Deno juga lagi aktif nambahin fitur-fitur baru dan ningkatin performa. Mereka juga ngembangin Deno Deploy, platform buat nge-deploy aplikasi Deno dengan gampang dan cepat di edge location. Ini nunjukkin kalau Deno punya potensi besar buat jadi salah satu runtime utama di masa depan, apalagi di era serverless dan edge computing.

Jadi, buat kamu yang pengen stay updated dengan teknologi runtime JavaScript/TypeScript dan nyobain cara ngoding yang lebih aman, rapi, dan modern, Deno itu pilihan yang sangat menarik. Nggak ada ruginya nyoba dan eksplor kemampuannya. Mungkin aja Deno adalah runtime yang kamu cari selama ini buat bikin proyek kamu jadi lebih simpel, aman, dan fun buat dikembangin. Selamat mencoba!