Mengenal Deno: Si Framework Hits untuk Developer Kekinian

Mengenal Deno: Si Framework Hits untuk Developer Kekinian
Photo by Tai Bui / Unsplash

Dunia teknologi gak pernah berhenti bikin kejutan. Setelah bertahun-tahun kita nyaman pakai Node.js buat bikin aplikasi backend, sekarang ada pendatang baru yang bikin para developer penasaran, yaitu Deno. Framework ini dibilang hits karena menawarkan banyak fitur modern yang katanya bikin coding lebih efisien dan aman. Jadi, apa sih Deno itu, dan kenapa semua orang mulai ngomongin dia? Yuk, kita bongkar semuanya!

Apa Itu Deno?

Deno adalah runtime JavaScript dan TypeScript yang dirilis pada tahun 2018 oleh Ryan Dahl, orang yang juga bikin Node.js. Kalau Node.js dirancang untuk menjalankan JavaScript di server, Deno juga punya tujuan serupa, tapi dengan pendekatan yang lebih modern dan efisien. Ryan bikin Deno karena dia merasa ada beberapa kekurangan di Node.js, seperti:

  • Manajemen node_modules yang ribet.
  • Masalah keamanan yang kurang ketat.
  • Gak ada dukungan bawaan untuk TypeScript.

Deno muncul sebagai solusi dengan memperbaiki semua masalah ini. Selain itu, Deno juga dirancang lebih ringan dan simpel, cocok banget buat developer kekinian yang pengen efisiensi.

Fitur Utama yang Bikin Deno Hits

1. Native Support untuk TypeScript
Deno punya dukungan bawaan untuk TypeScript, jadi kamu gak perlu install compiler tambahan. Ini bikin coding jadi lebih gampang buat kamu yang suka pakai TypeScript untuk meningkatkan produktivitas dan meminimalisir bug.

2. Keamanan yang Ketat
Di Deno, semua akses ke file sistem, jaringan, atau environment variables harus diizinkan secara eksplisit dengan flags seperti --allow-read atau --allow-net. Jadi, kalau kamu lupa ngasih izin, Deno bakal ngeblok akses tersebut. Fitur ini bikin aplikasi kamu jadi jauh lebih aman dari celah keamanan.

3. Gak Ada node_modules
Kalau kamu capek sama direktori node_modules yang bikin proyek jadi berat, kamu bakal suka Deno. Deno gak pake konsep ini. Sebagai gantinya, semua dependensi diimpor langsung lewat URL, seperti:

import { serve } from "https://deno.land/std/http/server.ts";

Lebih simpel dan gak ribet, kan?

4. Dibangun di Atas V8 Engine
Sama seperti Node.js, Deno menggunakan V8 engine dari Google Chrome, yang bikin performanya cepat dan optimal untuk berbagai aplikasi.

5. Satu File untuk Semua
Deno hadir sebagai executable tunggal. Gak perlu ribet install package manager seperti npm, karena Deno udah punya semua tools yang kamu butuhin.

Apa Bedanya Deno dengan Node.js?

Node.js udah jadi standar industri selama bertahun-tahun, tapi Deno hadir dengan pendekatan yang lebih segar. Berikut beberapa perbedaan utamanya:

  • Manajemen Modul: Node.js pakai npm dan package.json, sementara Deno cukup impor library dari URL.
  • Keamanan: Deno lebih aman secara default dibanding Node.js.
  • TypeScript: Dukungan TypeScript di Node.js butuh konfigurasi tambahan, sedangkan di Deno udah bawaan.
  • Ekosistem: Node.js punya ekosistem yang lebih besar karena udah lebih lama ada di pasar. Tapi, Deno terus berkembang dengan cepat.

Kapan Harus Pakai Deno?

Deno cocok buat kamu yang:

  • Lagi ngerjain proyek baru dan pengen coba teknologi modern.
  • Prioritasin keamanan di aplikasi yang kamu bikin.
  • Suka pakai TypeScript tanpa ribet konfigurasi tambahan.
  • Pengen eksplorasi framework baru dan keluar dari zona nyaman Node.js.

Tapi, kalau kamu lagi kerja di proyek besar yang udah pakai Node.js, gak ada salahnya tetap di Node.js karena ekosistemnya yang lebih matang.

Apa Kekurangan Deno?

Meskipun Deno punya banyak kelebihan, ada beberapa kekurangan yang harus kamu tahu:

  • Ekosistem library masih kalah jauh dibandingkan Node.js.
  • Belum semua developer familiar dengan Deno, jadi mungkin lebih susah cari bantuan di komunitas.
  • Karena masih baru, belum banyak perusahaan besar yang adopsi Deno untuk proyek mereka.

Masa Depan Deno

Meskipun Node.js masih mendominasi, Deno punya potensi besar untuk jadi alternatif yang lebih aman dan efisien. Dengan komunitas yang terus berkembang dan fitur-fitur modern, Deno bisa jadi pilihan menarik buat developer yang pengen eksplorasi teknologi baru.

Jadi, udah siap nyobain Deno? Kalau kamu suka belajar hal baru dan pengen tau gimana rasanya coding tanpa node_modules, Deno mungkin jadi framework yang pas buat kamu. Ayo coba, siapa tahu kamu bakal jatuh cinta sama si hits satu ini!