Serunya Ngoding Full-Stack Pakai Deno: Efisien dan Powerful

Serunya Ngoding Full-Stack Pakai Deno: Efisien dan Powerful
Photo by Med Badr Chemmaoui / Unsplash

Siapa bilang ngoding full-stack itu ribet dan nggak bisa seru? Buat kamu yang pengen belajar dan ngoding full-stack dengan cara yang lebih modern, efisien, dan powerful, Deno jawabannya! Deno memang sedang naik daun di kalangan developer karena kemampuannya yang bisa dibilang "next-level" dalam menangani berbagai aspek pengembangan aplikasi full-stack.

Jadi, gimana sih serunya ngoding full-stack pakai Deno? Yuk, kita simak kenapa Deno jadi pilihan tepat buat kamu yang ingin membangun aplikasi dari front-end sampai back-end dengan lebih mudah dan keren!

1. Deno Itu Ringan dan Cepat

Deno didesain dengan prinsip kecepatan dan kemudahan di kepala. Dibandingkan dengan Node.js yang membutuhkan banyak konfigurasi dan setup, Deno hadir dengan out-of-the-box support untuk TypeScript, JavaScript, dan bahkan WebAssembly. Cukup install Deno, dan kamu langsung siap untuk mulai ngoding tanpa perlu repot-repot install berbagai macam dependencies.

Bayangin deh, buat bikin aplikasi full-stack, kamu nggak perlu lagi khawatir tentang npm packages yang bisa bikin proyekmu makin berat dan lambat. Deno lebih ringan karena dependensinya diimpor langsung lewat URL, yang otomatis di-cache di lokal mesin. Ini membuat pengembangan aplikasi jadi jauh lebih cepat.

2. Satu Tool untuk Semua Kebutuhan

Salah satu alasan kenapa Deno jadi favorit buat ngoding full-stack adalah kemampuannya untuk melakukan segala hal dengan satu tool. Deno bukan cuma untuk back-end development, tetapi juga bisa dipakai untuk front-end. Kamu nggak perlu lagi khawatir pakai banyak tool dan konfigurasi yang rumit.

  • Front-end? Deno bisa mengimpor dan menjalankan file HTML, CSS, dan JavaScript tanpa perlu build process yang ribet.
  • Back-end? Deno sudah punya module HTTP dan bisa digunakan untuk membuat server dengan sangat mudah.

Cukup dengan satu command, kamu bisa menjalankan server, membuat API, mengakses file sistem, bahkan melakukan pengujian tanpa perlu tools tambahan.

3. Built-In Tools yang Mempermudah Proses Ngoding

Kelebihan lain yang nggak kalah menarik adalah fitur-fitur built-in di Deno yang bisa bikin kamu lebih produktif. Deno sudah menyertakan berbagai tool yang biasanya membutuhkan instalasi terpisah di Node.js, seperti:

  • Testing Framework: Deno punya framework pengujian bawaan yang memungkinkan kamu menulis dan menjalankan test langsung tanpa perlu instalasi library tambahan. Ini sangat memudahkan saat kamu ingin menguji aplikasi full-stack kamu.
  • Formatter dan Linter: Deno juga dilengkapi dengan formatter dan linter bawaan untuk memastikan kode yang kamu tulis tetap bersih dan sesuai standar. Jadi, nggak perlu install ESLint atau Prettier lagi.
  • Package Manager: Deno nggak perlu package manager seperti npm. Semua dependensi diimpor melalui URL, jadi kamu nggak perlu repot-repot mengelola node_modules. Dependensi yang kamu gunakan sudah otomatis ter-cache di lokal.

4. Keamanan yang Terjamin

Keamanan adalah prioritas utama dalam ngoding, apalagi kalau kita ngomongin aplikasi full-stack yang akan berinteraksi dengan banyak data dan server. Nah, Deno hadir dengan sistem keamanan yang jauh lebih ketat dibandingkan dengan Node.js. Di Deno, setiap kali kamu ingin mengakses file sistem atau melakukan request jaringan, kamu harus memberikan izin eksplisit dengan flag tertentu.

Contoh, kalau kamu ingin aplikasi Deno kamu mengakses jaringan, kamu harus menambahkan flag --allow-net:

deno run --allow-net app.ts

Ini mencegah aplikasi kamu melakukan aksi berbahaya tanpa izin. Semua akses terhadap file, jaringan, atau environment variables harus dikontrol dengan jelas, jadi kamu nggak perlu khawatir ada celah keamanan yang terlewat.

5. Mudah Mengelola Dependensi

Di Deno, mengelola dependensi jauh lebih mudah. Nggak ada lagi node_modules yang bikin pusing dan menghabiskan ruang di hard drive. Semua dependensi diimpor lewat URL yang terverifikasi, dan Deno otomatis mencache-nya di lokal. Jadi, kalau kamu memerlukan library eksternal, kamu cukup import dari URL, dan Deno yang akan mengelolanya.

Contohnya, kalau kamu perlu menggunakan library HTTP, kamu tinggal import langsung dari URL:

import { serve } from "https://deno.land/std/http/server.ts";

Dengan cara ini, kamu bisa selalu memastikan bahwa dependensi yang digunakan adalah versi terbaru dan sudah diverifikasi, tanpa perlu repot-repot mencari dan menginstall package secara manual.

6. Bisa Digunakan untuk Front-End dan Back-End

Poin penting dari ngoding full-stack adalah kemudahan dalam integrasi antara front-end dan back-end. Nah, Deno bisa melakukan keduanya! Kamu bisa menggunakan Deno untuk menulis API di back-end dan meng-handle server HTTP. Di sisi front-end, kamu juga bisa menggunakan Deno untuk mengimpor file JavaScript dan CSS dari CDN tanpa perlu build system yang ribet.

Misalnya, kamu bisa bikin server dengan Deno untuk API:

import { serve } from "https://deno.land/std/http/server.ts";

const handler = (req: Request) => new Response("Hello, Deno!");
serve(handler);

Dan di sisi front-end, kamu bisa langsung import file JavaScript atau CSS untuk aplikasi kamu, jadi proses pengembangan full-stack bisa dilakukan dengan sangat efisien.

7. Support TypeScript Secara Native

TypeScript adalah pilihan populer buat banyak developer karena memberikan fitur type-checking yang lebih ketat dan mencegah bug di aplikasi. Nah, di Deno, kamu nggak perlu khawatir soal konfigurasi TypeScript, karena Deno mendukung TypeScript secara native tanpa perlu setup tambahan.

Ini artinya, kamu bisa langsung menulis kode TypeScript, dan Deno akan mengkompilasi serta menjalankannya tanpa perlu install TypeScript compiler. Semua file TypeScript di Deno akan langsung diproses oleh engine yang sudah built-in.

8. Deno Lebih Ringan, Lebih Cepat

Deno juga lebih efisien dalam hal performa. Dengan menggunakan Deno, kamu akan merasakan perbedaan signifikan dalam kecepatan build dan eksekusi aplikasi dibandingkan dengan Node.js, apalagi kalau kamu terbiasa menggunakan bundler atau tools eksternal yang memakan waktu lama di Node.js.

Deno nggak punya masalah seperti itu karena tidak perlu banyak setup, dan pengelolaan dependensi yang lebih ringan membuat aplikasi kamu lebih cepat di-build dan dijalankan.

Kesimpulan: Ngoding Full-Stack dengan Deno Lebih Seru dan Efisien!

Deno membawa banyak keuntungan buat kamu yang pengen ngoding full-stack dengan cara yang lebih modern, cepat, dan aman. Dengan satu tool aja, kamu bisa ngerjain front-end dan back-end tanpa ribet. Deno juga punya built-in tools yang bisa bikin kamu lebih produktif, dan yang paling penting, keamanannya yang ketat membuat aplikasi kamu jauh lebih terlindungi.

Jadi, buat kamu yang pengen coba ngoding full-stack dengan cara yang lebih asyik dan efisien, Deno adalah pilihan yang tepat. Ngoding jadi lebih seru dan powerful, tanpa ribet!